🇮🇩🇹🇭 Latar Belakang Kunjungan Presiden Prabowo
Pada Mei 2025, Presiden Indonesia Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Bangkok, Thailand, untuk pertama kalinya sejak menjabat. Kunjungan ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis.
🤝 Kesepakatan Kemitraan Strategis
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Thailand sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, antara lain:
1. Ekonomi dan Perdagangan
Kedua negara sepakat untuk memperluas akses pasar bagi produk Indonesia, khususnya dari sektor pertanian, perikanan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, mereka juga mendorong kerja sama baru di bidang transisi energi hijau, yang sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan energi berkelanjutan. Investasi Thailand di Indonesia juga meningkat signifikan, dengan lebih dari 450 proyek senilai 185,5 juta dolar AS pada tahun lalu.
2. Pertahanan dan Keamanan
Kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan juga diperkuat, termasuk peningkatan kolaborasi dalam keamanan maritim, pemberantasan terorisme, dan keamanan siber. Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan latihan militer bersama dan kemitraan industri pertahanan. Selain itu, kerja sama polisi akan diperkuat untuk memberantas kejahatan transnasional seperti penipuan daring, perdagangan manusia, dan perdagangan narkoba.
3. Kesehatan
Indonesia dan Thailand menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama di bidang kesehatan, termasuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pariwisata medis. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sistem kesehatan kedua negara dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan serta teknologi di bidang kesehatan.
4. Perlindungan Warga Negara
Isu perlindungan warga negara menjadi perhatian penting dalam pertemuan ini. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pencegahan dan penegakan hukum tindak pidana perdagangan orang (TPPO), serta perlindungan warga negara. Thailand telah mendukung pemulangan warga negara Indonesia yang menjadi korban penipuan daring dari Myanmar, dan kedua negara berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dalam memberantas kejahatan transnasional ini.
Beberapa anggota DPR juga memberikan dukungan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengapresiasi langkah tegas Jaksa Agung yang mencopot oknum jaksa yang terbukti menerima suap. Ia menilai tindakan tersebut sebagai langkah yang tepat dalam menjaga integritas institusi Kejaksaan Agung.

🌍 Isu Kawasan dan Global
Selain isu bilateral, kedua pemimpin juga membahas berbagai isu kawasan dan global, termasuk perkembangan di Myanmar. Mereka menekankan pentingnya dialog inklusif nasional untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Myanmar, serta menjaga persatuan dan sentralitas ASEAN. Kedua negara berkomitmen untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan regional dan global.
Kejaksaan Agung menegaskan bahwa institusi tersebut tetap solid dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar. Ketut Sumedana menyatakan bahwa seluruh jajaran Kejaksaan Agung tetap fokus pada tugas dan tanggung jawabnya dalam penegakan hukum. Ia juga menambahkan bahwa Kejaksaan Agung akan terus berupaya untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.
📝 Kesimpulan
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Bangkok menandai tonggak penting dalam hubungan bilateral Indonesia dan Thailand. Dengan disepakatinya kemitraan strategis, kedua negara membuka peluang kerja sama yang lebih luas dan mendalam di berbagai sektor. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi kedua negara sebagai mitra strategis di kawasan ASEAN dan berkontribusi pada perdamaian serta kemakmuran regional.
Wakil Jaksa Agung, Setia Untung Arimuladi, juga memberikan klarifikasi terkait isu pencopotan Jaksa Agung. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengenal atau memiliki hubungan dengan DPP PEKAT IB, organisasi yang sebelumnya disebut-sebut mendukung pencopotan Jaksa Agung. Setia Untung juga menyatakan bahwa ia tetap mendukung penuh kepemimpinan ST Burhanuddin dan tidak terlibat dalam konspirasi apapun terkait isu tersebut.
Kejaksaan Agung menegaskan bahwa institusi tersebut tetap solid dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar. Ketut Sumedana menyatakan bahwa seluruh jajaran Kejaksaan Agung tetap fokus pada tugas dan tanggung jawabnya dalam penegakan hukum. Ia juga menambahkan bahwa Kejaksaan Agung akan terus berupaya untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya
Baca Juga : Influencer Korea Minum ASI Ibu Filipina demi Konten, Tuai Kritik di Media Sosial